- Perhatikan dialog Nabi Ibrahim ini. Sangat menarik untuk direnungi tentang adab Baginda dengan Allah. Apabila Nabi Ibrahim menyebutkan tentang sakit, Baginda menyandarkan sakit itu pada dirinya. Namun apa menyebut tentang penyembuhan, beliau menyandarkan sembuh itu kepada Allah. Sedangkan sakit dan sembuh keduanya dari Allah. Begitu tinggi adab Nabi Ibrahim dengan Allah. Firman Allah:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
(Nabi Ibrahim berkata) “Dan apabila aku sakit, maka Dia lah yang menyembuhkan aku.” (Surah al-Shu’ara: 80)
- Perhatikan juga dialog Nabi Khidir dengan Nabi Musa. Apabila Nabi Khidir ingin menceritakan tentang kecacatan perahu (kerosakan sampan), dia menyandarkan kerosakan atau kecacatan itu datang dari dirinya sendiri. Firman Allah:
أَمَّا ٱلسَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَٰكِينَ يَعْمَلُونَ فِى ٱلْبَحْرِ فَأَرَدتُّ أَنْ أَعِيبَهَا
“(Kata Nabi Khidir) Adapun perahu itu adalah ia dipunyai oleh orang-orang miskin yang bekerja di laut; oleh itu, aku bocorkan dengan tujuan hendak mencacatkannya… (Surah al-Kahfi: 79)
2.1 Namun apabila ingin menceritakan tentang kebaikan, Nabi Khidir menceritakan bahawa kebaikan itu datang dari Allah. Firman Allah:
فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَآ أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ
“(Kata Nabi Khidir) Maka Tuhanmu menghendaki supaya mereka cukup umur dan dapat mengeluarkan harta mereka yang terpendam itu, sebagai satu rahmat (kebaikan) dari Tuhanmu.” (Surah al-Kahfi: 82)
- Perhatikan begitu tinggi adab orang yang beriman dengan Allah. Segala sakit dan penawar semuanya datang dari Allah. Segala kecacatan dan kebaikan, semuanya datang dari Allah. tetapi Nabi Ibrahim dan Nabi Khidir menunjukkan contoh teladan yang sangat mulia. Segala kekurangan itu disandarkan pada diri mereka. Segala kemuliaan diletakkan kepada Allah.
Semoga Allah membimbing kita.
Dr. Ahmad Sanusi Azmi
Penasihat Syariah Indahnya Islam
www.indahnyaislam.my
—-—
Sumbangan ikhlas untuk dakwah Indahnya Islam:
www.indahnyaislam.my/Sumbangan-Indahnya-Islam
PERSATUAN INDAHNYA ISLAM
