SEMUA manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan memiliki perasaan sombong. Namun, ada perbezaan dalam darjat kesombongan itu sendiri.
Meskipun hanya perasaan kecil dan bahkan tidak terlihat, namun perasaan sombong pada akhirnya boleh menjadi lebih besar. Itulah sebabnya, dalam Islam diajarkan agar sentiasa berdoa kepada Allah agar tidak dijadikan sebahagian di antara orang-orang yang sombong dan menyombongkan diri.
Aa’isha Varma menjelaskan tentang larangan bersikap dan memiliki perasaan sombong dalam Islam. Aa’isha Varma adalah seorang mualaf yang terlahir dalam budaya Hindu. Setelah melewati perjalanan spiritual dengan memeluk agama Buddha, Aa’isha kemudian menemukan cahaya keimanan melalui Islam.
Kini ia telah enam tahun memeluk Islam. Dia memiliki gelar sarjana di bidang SDM dan merupakan pembelajar Islam seumur hidup.
Ketika kesombongan menemukan jalannya dalam hati umat Islam, perasaan demikian dengan cepat mempengaruhi cara berbicara, bertindak, dan memperlakukan orang lain. Itulah sebabnya, Aa’ish mengatakan perasaan sombong harus dihindari dan umat Islam mestilah berupaya menjauhi perasaan sombong sama seperti dosa lainnya.
“Dosa yang paling parah adalah sombong terhadap Allah dengan menolak berserah diri dan menyembah-Nya,” kata Aa’isha, dilansir di About Islam, Selasa (15/9).
Kesombongan menjadi dosa besar dalam Islam. Bahkan, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, bahwa “Seseorang tidak akan masuk syurga jika ia memiliki kesombongan walau seberat atom di hatinya.”
Dengan demikian, kesombongan boleh membawa kebingungan dalam agama Allah dan pada akhirnya merosakkan hati dan mencegah manusia untuk merenungi ayat-ayat Alquran. Untuk itulah, Nabi SAW mengajarkan umatnya mengekang kesombongan dengan solat.
Sebagai Muslim, Allah memerintahkan untuk menyembah-Nya melalui solat. Nabi SAW juga mengatakan, solat adalah satu-satunya hal yang memisahkan Muslim dari orang-orang kafir.
Selama menunaikan solat, jamaah membuat saf (barisan) tanpa memperdulikan posisi apa yang mereka pegang dalam masyarakat. Dengan demikian, semua orang di mata Allah pada dasarnya sama dan yang membezakan hanyalah ketakwaan. – Republika.co.
www.indahnyaislam.my
—-—
Sumbangan ikhlas untuk dakwah Indahnya Islam:
https://www.billplz.com/indahnyaislam
MYDAKWAH RESOURCES
5628 3464 5315 (Maybank Islamik)